Minggu, 19 Desember 2010

KESAN UJIANKU


Semesterku Sebagai Masa Transisi ku Dengan Sahabatku
Tak ku sangka enam bulan telah aku lalui di kelas sebelas MABI ( XI MABI ). Enam bulan di mana aku melewati semua kehidupanku bersama sahabat-sahabatku. Ternyata sekarang sudah ku masuki ujian semerter satu di kelas dua ini. Ujian, yang selalu aku merasa khawatir dan cemas saat menghadapinya, tidak ku rasakan di semester ini. Bukan karena aku sudah siap untuk menghadapinya, dan bukan pula karena aku sudah menguasai semua materi yang diberikan oleh ustadz dan ustadzah. Melainkan karena aku tidak merasa bahwa aku sedang menghadapi ujian.
Ujian yang dimulai tanggal 6 Desember 2010 ini, bisa aku sebut sebagai masa transisi ku. Mungkin aneh ujian disebut sebagai masa transisi, tapi itulah yang aku rasakan. Transisi perubahan para sahabatku kepada ku. Transisi perasaan ku kepada MAN 3 Malang. Transisi sikap ku pula terhadapsemu orang yang aku kenal sebelumnya
Aku menulis tugas remdi TIK ini dengan mendengarkan lagu kesukaan sahabatku,“Aku Terjatuh” . Aku merasa lagu ini sangat menggambarkan diriku saat ini. Terjatuh ya tulah yang aku rasakan saat aku menghadapi ujian, Baik ujian TIK maupun ujian yang lainnya,
Dia sekarang berada di hadapanku “ tanpa mengatakan seucap katapun. Tanpa melihatku (Padahal dialah yang aku anggap sebagai __________ terbaikku)
Aku merasa sangat-sangat-sangat-sangat-sangat kacau sekali saat ini. Aku merasa bagai berdiri di pinggir sbuag ngarai yang sangat dalam dan tak ada seorang sahabatku pun yang menarikku . Aku berharap kisah jin aladin itu adalah suatu kenyataan, Karena aku akan meminta agar aku di karuniai kekuatan untuk mengembalikan waktu ke masa lampau, Dan satu hal yang aku lakukan adalah tidak bersekolah di MAAN 3 Malang, Tapi ini adalah keinginan orang tuaku , Maka tidak mungkin aku mengecewakan beliau. Namun jika memang aku harus sekolah di MAN 3Malang, setidanya aku tidak masuk jurusan MABI.
Adalah sebuah kebanggaan dan sekaligus menjadi sebuah penyesalan yang amat sangat bagiku adalah masuk program MABI. Adalah sebuah kebanggaan bagiku karena aku bisa masuk salah satu jurusan terbaik di MAN 3 Manlang dan banyak hal yang aku dapatkan di sini Tapi di samping itu keputusanku untuk masuk ke program MABI ini adalah sebuah penyesalan bagiku, di mana aku harus bertemu dengan 19 orang yang sekarang duduk di kelas itu.
Aku sering menyesal akan hal ini, dan aku pun bertanya pada diriku “ Mengapa Allah mempertemukan aku dengan kalian ?” Aku merasa saat ini aku sangat lemah dan (aku tidak bisa iungkapkan apa lagi yang akan aku katakana untuk melukiskan isi hatiku ini).
Aku ingin melupakan kalian, tapi aku tidak kuasa melakukannya . Seumur hidup aku tidak pernah merasakan hal seperti ini.Di rumah, tidak ada seorang sahabat pun yang aku miliki, tak seorangpun. Tapi di sini aku menemukan 19 orang sahabat terbaik yang prnah aku miliki .

Tpi mengapa kalian melakukan ini kepadaku. Aku sekarang sangat membutuhkan kalian, aku butuh semangat semangat kalian untuk menghadapi ( Masalah ku ini ) tapi kenapa aku merasa kalian semakin jauh dari ku.
3 bulan yang lalu ada keluargaku yang menawariku untuk pindak ke amanatul ‘Ummah, tapi aku menolaknya. Tapi dia menyuruhku untuk berfikir dulu. Tapi aku yakin bahwa aku tidak akan pernah meninggalkan M3M, tapi saat ini mungkin, ini adalah ujian seester terakhirku di M3M

Tidak ada komentar:

Posting Komentar