Minggu, 03 Oktober 2010

kebenaran al-qur'an ~~sungai dasar laut~~

“Akan Kami perlihatkan secepatnya kepada mereka kelak, bukti-bukti kebenaran Kami di segenap penjuru dunia ini dan pada diri mereka sendiri, sampai terang kepada mereka, bahwa al-Quran ini suatu kebenaran. Belumkah cukup bahwa Tuhan engkau itu menyaksikan segala sesuatu. ” (QS Fushshilat : 53)
“Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan) ; yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (Q.S Al Furqan:53)

Nabi Yusuf

Dua pelajaran diperolehi daripada kisah Nabi Yusuf. Pertama, mengenai makna sepatah perkataan Arab di dalam al-Qur'an. Perkataan itu ialah "rasul" yang lazimnya diguna untuk "Rasul Allah", atau "Utusan Allah". Akan tetapi, pada sebuah ayat dalam surah Yusuf perkataan itu digunakan oleh Allah untuk seorang utusan atau pembawa berita kepada seorang raja. Inilah ayatnya:
"Raja berkata, 'Datangkanlah dia (Yusuf) kepadaku.' Apabila rasul (utusan) datang kepadanya, dia (Yusuf) berkata, 'Kembalilah kepada pemelihara (raja) kamu, dan tanyalah dia, 'Bagaimanakah dengan wanita-wanita yang memotong tangan mereka?' Sesungguhnya Pemeliharaku mengetahui muslihat mereka.'" (Qur'an 12:50).

Muhammad (peace be upon him)

In 610 CE God (Allah) commissioned the Muhammad son of Abdullah (peace be upon him) to be His last and final Prophet and Messenger to mankind, in the city of Makkah (Mecca) in present day Saudi Arabia.
Every Prophet was sent exclusively to his own people, but Allah sent His Messenger Muhammad (peace and blessings of Allah be upon him) to all of mankind as Allaah said (interpretation of the meaning):

Dunia Dalam Pandangan Islam

Dunia Dalam Pandangan Islam

“Sesungguhnya dunia ini manis lagi hijau. Sesungguhnya Allah St menitipkan dunia ini kepada kalian lalu Dia akan melihat apa yang kalian perbuat terhadapnya. Maka waspadalah terhadap dunia dan waspadalah terhadap wanita.” Demikian pesan Rasulullah Sw kepada umatnya.

Ada tiga sikap manusia dalam memandang kenikmatan dunia: